Makalah Alat Pernafasan Tambahan pada Ikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat
pernafasan pada ikan disebut insang. Ikan bernafas dengan cara mengambil
oksigen yang terlarut di dalam air. Untuk memisahkan oksigen dari air ikan
menggunakan insang yang terletak di bagian lehernya. Insang pada ikan berjumlah
4 pasang. Dua di kanan dan dua di kiri. Khusus ikan yang hidup di perairan
keruh dan berlumpur,insangnya di lengkapi dengan labirin insang yang
berfungsi untuk menyimpan oksigen. Insang atau alat pernafasan pada ikan
berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda yang disebut sebagai
lembaran insang. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, tiap filament
mengandung lapisan tipis yang disebut lamela. Pada lamela terdapat
pembuluh kapiler darahyang berfungsi sebagai tempat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Insang pada ikan bertulang
sejati memiliki penutup yang disebut operkulum.

Gambar 1.
Sistem Pernafasan Ikan
Mekanisme
pernafasan pada ikan terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap inspirasi dan ekspirasi.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan dengan kapiler-kapiler darah. Pada saat bernafas, ikan memasukan
air kedalam mulutnya. Kemudian air mengalir melalui rongga mulut menuju
lembaran insang dan keluar melalui tutup insang. Ketika air melewati lembaran
insang, oksigen diikat oleh Hb (hemoglobin) darah (tahap inspirasi) dan pada
saat yang bersamaan Hb melepaskan karbon dioksida ke air (tahap ekspirasi). Pernapasan
sangat dibantu oleh gerakan pemompaan yang dilakukan oleh mulut dan operkulum
atau katup insang secara berirama. Ketika ikan membuka mulut, maka operkulum
atau katup insang akan menutup. Hal ini kan meningkatkan volume pada rongga
mulut. Peningkatan volume menyebabkan tekanannya menurun, sehingga terjadi
difusi dimana air mengalir masuk ke dalam mulut. Proses ini merupakan tahap inspirasi
(mengambil napas).
ekspirasi
(pelepasan udara) terjadi saat mulut menutup dan operkulum/ katup insang
membuka. Rongga mulut mengecil dengan menutupnya mulut, hal ini akan mendorong
air ke rongga insang. Volume rongga insang meningkat dengan pembukaan operkulum
atau katup insang. Air mengalir melalui lamellae insang dan pada saat ini akan
terjadi proses pertukaran gas. Aliran air dan aliran darah dalam pembuluh
kapiler adalah berlawanan. Hal ini akan menguntungkan bagi ikan karena dengan
arus yang berlawanan ini mampu mengikat oksigen jauh lebih banyak dibanding
arus searah. Aliran lawan arus mampu memaksimalkan pengikatan oksigen terlarut
sampai 80%. Ikan secara aktif terus menerus memompa air masuk ke dalam mulut guna
mencukupi kebutuhan oksigen.
Beberapa
spesies ikan memiliki alat pernafasan tambahan untuk menunjang kerja insang.
Alat pernafasan tambahan pada ikan terdiri dari labirin seperti pada ikan
betok, arborensen pada ikan gabus, dan kulit pada ikan belut. Ikan memiliki
gelembung renang yang terletak di dekat punggung, selain berfungsi sebagai alat
hidrostatis pada beberapa spesies ikan gelembung renang dapat berfungsi sebagai
alat pernafasan tambahan.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui
proses respirasi dan fungsi alat pernafasan tambahan pada ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Selain
insang atau paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan
yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara, seperti insang
tambahan yang dimiliki oleh ikan lele (clarias sp.) Berbentuk pohon di bagian
atas lengkung insang kedua dan ketiga disebut arborescent organ, kulit yang
dimiliki oleh ikan gelodok (Periopthalmus dan Boleopthalmus). selain
penutup insang yang berkembang berlipat-lipat dan bagian dalamnya terdapat
banyak pembuluh darah. Ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan mampu
bertahan hidup dalam kondisi hipoxia, bahkan anoxia (Soesono, 1983).
Proses
pernapasan dapat dibagi menjadi 4 tahap, yakni: (1) pertukaran udara melalui
permukaan alat pernapasan, (2) difusi oksigen dan karbondioksida antara insang
dan darah, (3) transpor oksigen dan karbondioksida di dalam darah dan cairan
tubuh ke dan dari sel, dan (4) pengaturan pernapasan. Proses ini dapat
berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas, (Fujaya, 2008).
Dibandingkan
yang terdapat dalam udara, oksigen dalam air lebih sedikit. Udara kira-kira
mengandung 20% O2. 1 liter udara mengandung (200 ml O2
pada tekanan udara (P O2) ± 150 mmHg atau 0,2 atmosfer. Dalam air
yang jenuh udara, persentase kelarutan gas dan tekanan partialnya adalah sama
dengan udara. 1 liter air pada suhu 150 oC hanya mengandung 7 ml O2 (Affandi,
1992).
Kebutuhan
oksigen untuk setiap jenis ikan sangat berbeda karena perbedaan sel darahnya.
Ikan yang gesit umumnya lebih banyak membutuhkan oksigen langsung dari udara
sedangkan oksigen dalam air tidak terlalu berpengaruh pada kehidupannya,
Lesmana (2001).
BAB III
ISI
Alat
pernafasan tambahan berupa labirin terdapat pada golongan labiryn fish. Ikan
labirin adalah ikan yang memiliki organ labirin dalam tubuhnya sehingga
membuatnya dapat mengambil oksigen langsung
dari udara di atas permukaan air. Labirin pada organ tubuh ikan ini
merupakan sebuah alat pernapasan tambahan pada ikan berupa lipatan-lipatan
epithelium pernapasan. alat tambahan ini merupakan turunan dari lembar insang
pertama. Labirin terletak pada suatu rongga di belakang atau di atas
insang. Dengan adanya alat tambahan ini, ikan mampu hidup dan bertahan di perairan
yang miskin oksigen terlarut, asalkan permukaan perairan terdapat udara bebas. Hal
ini terjadi karena pada habitat alamnya suatu waktu bisa terjadi kondisi dimana
kandungan oksigen dalam air berkurang atau sedikit. Sehingga ikan-ikan yang
memiliki labirin ini mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air dan lingkungan dan
memiliki daya tahan yang baik. Misalkan ikan gurami, ikan lele dan ikan
gabus. Ikan yang hidup di tempat berlumpur memiliki labirin yang merupakan
perluasan insang,
berbentuk lipatan berongga yang tidak teratur. Labirin memiliki pembuluh darah kapiler
yang mampu mengambil oksigen langsung dari udara. Udara ditampung di
rongga labirin saat akan muncul di permukaan air. Jika ikan labirin tidak
memiliki kesempatan mengambil oksigen langsung dari udara bebas karena
permukaan air tertutup maka ikan akan mati.
Alat
pernafasan tambahan berupa kulit dimiliki oleh ikan belut. Belut mampu hidup
dalam lumpur dalam genangan air tawar, atau pada aliran-aliran air yang kurang
deras. Bila tidak ada lingkungan yang demikian, belut masih mampu bertahan
hidup dilingkungan yang becek dan gelap. Berdasarkan ketahanannya
mempertahankan hidup di dua alam, para ahli menggolongkan belut dalam kelompok air breathing fishes, yaitu ikan yang
mampu mengambil oksigen langsung dari udara selama musim kering tanpa air
disekelilingnya. Hal ini dimungkinkan karena belut memiliki alat pernafasan
tambahan, yakni berupa kulit tipis berlendir yang terdapat di rongga mulut.
Alat tersebut berfungsi untuk menyerap oksigen secara langsung dari udara.
Ikan Lele memiliki organ ‘arboresen’ yang bisa bernafas
tanpa air, asalkan insangnya dalam keadaan basah. Spesies ini terkenal sangat
tahan mampu hidup beberapa jam di darat tanpa air. Perluasan ke
atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga
tidak teratur. Arborensen pada ikan lele berfungsi menyimpan cadangan O2
sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan O2. Untuk menyimpan cadangan O2 selain dengan arborensen,
ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat tulang punggung.
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Pada umumnya ikan bernafas dengan insang
2.
Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen, tiap filament mengandung lapisan tipis yang disebut lamela.
3.
Beberapa spesies ikan memiliki alat
pernafasan tambahan berupa labirin, arborensen dan kulit.
4.
Pada spesies ikan tertentu, gelembung
renang dapat berfungsi sebagai alat pernafasan tambahan
5.
Alat pernafasan tambahan berupa labirin
terdapat pada golongan labiryn fish.
6.
Alat pernafasan tambahan berupa kulit
dimiliki oleh ikan belut.
7.
Alat pernafasan tambahan berupa
arborensen terdapat pada ikan gabus.
Daftar pustaka mana!!
BalasHapus