IDENTIIKASI LOGAM BERAT DI PERAIRAN LAUT LHOK NGA, BANDA ACEH.
Latar Belakang
Pencemaran
logam berat seperti besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), Kadmium (cd), Cromium
(Cr), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Nikel (Ni) dan Raksa (Hg), berdasarkan sudut
toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah
logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebihan dapat
menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, Ni
dan sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau
beracun, dimana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau
bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat
ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana
logam tersebut terikat dalam tubuh. Apabila kepekatan logam-logam ini tinggi
dari biasa, logam ini akan menjadi suatu ancaman bagi kesehatan manusia jika
memasuki rantai makanan. Oleh karena itu pemantauan kadar logam berat dalam
perairan sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui metode penentuan logam berat diperairan dan
untuk mengetahui kandungan logam berat yang terdapat pada perairan laut Lhok
Nga, Aceh Besar.
Manfaat Praktikum
Manfaat
dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui bahaya logam berat terhadap organisme
perairan serta dampaknya terhadap manusia.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari selasa, 5 April 2016
pukul 16:15 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Kimia Laut Fakultas
Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu tabung
reaksi, penjepit tabung, lampu spiritus, gelas kimia, pipet tetes, spatula,
sarung tangan dan masker.
Bahan yang digunakan yaitu Air laut Lhok Nga, HCl 1 M,
HCl 0,3 M, K2CrO4 1 M, KI 1 M, ammonia 1 M dan H2O3
3 persen.
Cara Kerja
a.
Identifikasi Pb2+
1.
Dimasukkan 5 ml air sampel kedalam tabung reaksi
2.
Ditambahkan HCl 1 M sebanyak 5 ml
3.
Bila terbentuk endapan, dipisahkan dan filtratnya disimpan dan diberi nama
4.
Ditambahkan 2 ml aquadest pada endapan dan dipanaskan
5.
Ditambahkan K2CrO4 1 M dan KI 1 M
b.
Identifikasi Hg22+
1.
Dimasukkan 5 ml air sampel kedalam tabung reaksi
2.
Ditambahkan 5 ml HCl 1M
3.
Bila terbentuk endapan, dipisahkan dan filtratnya disimpan dan diberi nama
4.
Ditambahkan 2 ml aquadest pada endapan dan dipanaskan
5.
Residu yang dihasilkan ditambahkan dengan 5 ml ammonia 1 M
c.
Identifikasi Hg2+
1. Dimasukkan 5 ml air sampel kedalam
tabung reaksi
2. Ditambahkan HCl 0,3 M dan H2O3
3 persen
3. Dipanaskan dan dijenuhkan dengan H2SO4
Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan
pengujian logam berat pada suatu perairan, sampel air yang digunakan berasal
dari perairan laut Lhok Nga, Kabupaten
Aceh Besar. Lokasi laut Lhok Nga dekat dengan sebuah perusahaan semen,
oleh sebab itu dilakukan uji logam berat di perairan tersebut untuk mengetahui
apakah limbah dari perusahaan semen tersebut berdampak pada pencemaran perairan
Lhok Nga atau tidak. Logam berat yang di uji terdiri dari Pb2+
(timbal), Hg22+ dan Hg2+.
Identifikasi Pb2+
dilakukan dengan pencampuran air sampel + HCl 1 M masing-masing sebanyak 5 ml kedalam
sebuah tabung reaksi. Ketika diamati tidak ada pembentukan endapan pada larutan
tersebut. Kemudian ditambahkan 5 ml H2O dan dipanaskan. Hasilnya
larutan tetap tidak membentuk endapan. Selanjutnya dilakukan penambahan 5 ml K2CrO4,
larutan tetap tidak berendapan namun terjadi perubahan warna larutan menjadi
oren dan larutan menjadi berbau. Kemudian ditambahkan 5 ml KI, mengasilkan
larutan berwarna coklat tua, pekat, berbau dan membentuk endapan. Penambahan KI
berfungsi untuk memisahkan Pb2+ dengan H2O dan mengikat K2CrO4
dengan Pb2+. Hal ini membuktikan bahwa perairan laut Lhok Nga, Aceh Besar. yang
berdekatan dengan perusahaan semen tersebut sudah tercemar dan adanya kandungan
logam berat berupa timbal. Logam timbal paling banyak menimbulkan keracunan
pada makhluk hidup.
Identifikasi Hg22+
dilakukan dengan pencampuran air sampel + HCl 1 M masing-masing sebanyak 5 ml.
Hasilnya tidak terdapat endapan. Selanjutnya ditambahkan 5 ml H2O
dan dipanaskan. Diperoleh hasil yang sama, yakni tidak terdapat endapan.
Kemudian ditambahkan 5 ml ammonia. Hasilnya campuran menjadi berbau, namun
tidak membentuk endapan. Hal ini menunjukan bahwa perairan laut Lhok Nga, Aceh
Besar tidak mengandung logam Hg22+ dan bau yang
ditimbulkan disebabkan oleh penambahan ammonia.
Identifikasi Hg2+
dilakukan dengan pencampuran air sampel + HCl 0,3 M masing-masing sebanyak 5
ml. Hasilnya tidak ada endapan (bening). Selanjutnya ditambahkan 5 ml H2O3.
Hasilnya tetap sama yaitu tidak membentuk endapan (bening). Kemudian
ditambahkan H2SO4, menghasilkan larutan yang berbau,
bergelembung namun tidak ada endapan. Hal ini menunjukan bahwa perairan laut
Lhok Nga, Aceh Besar tidak mengandung logam berat Hg2+ dan bau serta
gelembung yang dihasilkan disebabkan oleh penambahan larutan H2SO4.
Maka
dapat disimpulkan bahwa Perairan laut Lhok, Nga Aceh Besar mengandung logam
timbal, akan tetapi tidak mengandung logam Hg22+ dan
logam Hg2+ .
Komentar
Posting Komentar